0 komentar

6 Tipe Teman Yang Bakal Dikangenin Ketika Lama Tak Bersua



Sebagai mahluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri. Kita butuh teman yang akan menemani hari-hari kita untuk sekedar membunuh rasa jenuh atau sejenak melupakan masalah. Ketika kita sudah hafal dan paham akan keunikan dari karakter-karakter teman kita, terkadang perpisahan tiba-tiba datang layaknya Negara Api menyerang. Kita jadi jarang bertemu mereka untuk waktu yang lama. Dan banyak hal yang kita rindukan dari karakter-karakter mereka yang berbeda.  Berikut 6 tipe teman yang akan kita rindukan ketika lama tidak berjumpa.

1.  Teman Yang Garing

Teman jenis ini sebenarnya punya tujuan mulia yakni menghibur kita dan membuat kita lupa akan masalah yang ada. Namun terkadang misi mereka tidak berjalan mulus dikarenakan lawakan-lawakan mereka terdengar segaring dan serenyah kerupuk melarat buatan Cirebon. Hal yang dikangenin dari teman jenis ini adalah kelucuan yang justru timbul dari raut mukanya saat lawakan yang diciptakannya tidak lucu.

2.  Teman Yang Doyan Ceramah

Teman yang masuk dalam kategori ini memang barokah sekali hidupnya. Ketika kita melakukan kesalahan mereka akan menghujani kita dengan tausiah-tausiah yang akan membuat daun telinga kita setebal daun jendela. Dan jika mereka sendiri yang melakukan kesalahan biasanya mereka akan bilang “Maaf saya khilaf” kemudian istigfar 666 kali. Ceramah merekalah yang bakal  kita kangenin saat lama tak bertegur sapa.

3.  Teman Yang Polos

Manfaat dari teman tipe ini memang banyak. Mereka bisa disuruh-suruh, gampang dikibulin, dan biasanya jadi objek pem-bully-an. Raut muka teman yang polos juga biasanya memilukan yang terkadang buat kita ingin bersedekah.  

4.  Teman Yang Diam Tapi Sekalinya Ngomong Nyelekit


Tidak banyak kata yang keluar dari mulutnya, entah karena dia memang tidak suka bicara atau karena bau mulutnya mirip Bandar Gebang. Teman jenis ini tergolong kalkulatif dalam mengeluarkan kata-kata. Mereka memang lebih sering diam, tapi sekali mereka berucap kata-katanya bisa bikin sakit sampai ke ulu hati. Untuk menghadapi teman tipe ini tentu saja kita harus menguatkan mental kita agar tangguh layaknya baja dan batu giok.

5.  Teman Muka Tembok


Secara tidak langsung, teman jenis ini berperan besar dalam proses peningkatan kepercayaan diri kita. Mereka adalah teman yang rasa malunya sudah luntur semenjak masih berbentuk janin. Contohnya mereka tidak malu untuk senam jari telunjuk-ngupil- di tempat umum. Atau pergi ke kondangan sambil bawa amplop yang isinya minimal tapi ngambil perasmanan porsinya maksimal.

6.  Teman Yang Gokil

Kehadiran mereka memang sangat dibutuhkan bari para galauers. Kegokilannya mampu menginfeksi suasana. Mereka bisa jadi matahari buat yang cuaca hatinya sedang mendung. Segala hal yang dilakukanya selalu mendatangkan gelegak tawa. Tipe teman inilah yang biasanya paling dikangenin.

Itulah tipe-tipe teman yang biasanya akan kita rindukan saat berbulan-bulan, bertahun- tahun, atau bahkan berabad-abad tidak kita jumpai. Sebelum perpisahan datang, nikmatilah waktu-waktu yang tersisa bersama teman-teman. Menghabiskan waktu bersama mereka dan menciptakan lebih banyak kenangan yang kelak bisa kita ceritakan kembali di masa depan.

0 komentar

Aster

 
      

       Sepertinya senja paham akan sendu yang aku rasakan. Lihat saja warna kelabunya, menemaniku yang duduk seorang diri di tepi danau tak beriak ini. Aku biarkan jemariku menari dan menciptakan goresan tinta dibalik foto seorang gadis berambut sebahu. 
       Dialah Aster, gadis yang terlihat dalam foto sedang menyunggingkan senyum sehingga lesung pipinya nampak jelas di mataku. Dia adalah penggemar embun. Kala itu aku dan Aster menghabiskan waktu liburan kami di sebuah vila di Puncak. Ketika sang Venus masih berpijar di timur, Aster mengajakku keluar menuju halaman. Dia melangkahkan kakinya seraya menggantungkan sebuah lentera di atas jemarinya. Dia lalu duduk diatas kursi tembaga yang berada di halaman vila. Aku berdiri membisu di hadapannya. Selang beberapa menit dia mendongakkan kepalanya membuat wajahnya menghadap langit yang masih pekat. “Aku selalu suka embun di pagi buta,” katanya pelan. Dadaku tiba-tiba sesak ketika melihat cairan berwarna merah pekat mengalir dari hidungnya. Aku melihatnya dari balik cahaya lentera yang temaram.
       Dan aku Dio, selalu disini. Di danau ini tatkala senja tiba. Dalam lamunan, aku mendengar Aster menyapa dari padang ilalang yang membelakangiku.
       Senja semakin kelabu, aku terlarut dalam tulisanku,

Untuk Aster
Aku telah merekam semua kenangan bersamamu dan aku memainkannya di dalam otaku ketika aku merindukan hari-hari bersamamu. Sungguh, hanya kenangan bersamamulah yang tak akan lekang oleh waktu.

        Bulir-bulir bening jatuh dari langit dan membuat goresan tinta yang telah aku ciptakan mulai memudar. Tinta itu semakin memudar manakala bulir-bulir bening lainnya jatuh dari pelupuk mataku. Aku mencintainya dari relung hati terdalam. Namun, Tuhan mencintainya lebih dari yang aku lakukan.